Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemui masalah yang terasa berat dan sulit dipecahkan. Namun, orang bijak mengibaratkan hidup seperti gembok dan kunci. Sebagaimana gembok selalu diciptakan bersama kuncinya, demikian pula setiap masalah pasti Allah sertakan dengan jalan keluarnya.

Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya : “Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5–6)

Ayat ini memberi kepastian bahwa kesulitan tidak akan pernah dibiarkan sendirian. Ada kemudahan yang menyertainya, meskipun terkadang manusia belum mampu melihatnya secara langsung.

Bahkan Allah SWT juga berfirman : "Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. Ath-Thalaq: 2–3)

Ayat ini mengajarkan bahwa kunci dari solusi setiap masalah adalah ketakwaan. Semakin seseorang menjaga hubungan dengan Allah, semakin dekat pula jalan keluar yang Allah bukakan untuknya.

Rasulullah SAW bersabda : "Ketahuilah, bahwa pertolongan itu akan datang bersama kesabaran, kelapangan datang bersama kesempitan, dan sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan.” (HR. Ahmad)

Hadits ini menegaskan bahwa kesabaran adalah kunci penting dalam menghadapi setiap masalah. Kesabaran bukan sekadar menunggu, melainkan aktif berusaha sembari menahan diri dari sikap tergesa-gesa dan berputus asa.

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit kecuali Dia juga menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini menunjukkan bahwa setiap “gembok” berupa penyakit atau masalah selalu Allah sertakan dengan “kunci” berupa solusi atau obatnya.

Para ulama juga banyak menekankan pentingnya optimisme dan tidak berputus asa :

1. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : "Kesulitan itu bagaikan api yang membakar kotoran, sedang kemudahan adalah hasil dari kebersihan jiwa setelah ditempa ujian.”
2. Imam Al-Ghazali menyebutkan dalam Ihya Ulumuddin : “Orang yang berakal adalah yang melihat ujian sebagai jalan mendekat kepada Allah, bukan sekadar kesempitan yang menyesakkan.”
3. Syaikh Ibnu ‘Athaillah dalam Al-Hikam berkata : "Janganlah engkau merasa sedih karena adanya kesulitan, sebab bisa jadi di dalamnya tersimpan pintu-pintu rahmat yang belum engkau ketahui.”

Sebagai seorang mukmin, kita diajarkan untuk tidak mudah berputus asa. Allah SWT melarang hamba-Nya untuk berputus asa dari rahmat-Nya : "Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.” (QS. Yusuf: 87)

Artinya, walaupun masalah yang datang terasa berat, kita harus yakin bahwa Allah sudah menyiapkan “kunci” untuk membuka jalan keluarnya.

Hidup ini ibarat perjalanan penuh rintangan. Namun, sebagaimana gembok tidak pernah diciptakan tanpa kunci, maka setiap masalah pun selalu ada solusinya. Tugas kita adalah berusaha, berdoa, dan bersabar hingga Allah bukakan jalan terbaik.

Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang senantiasa optimis, tidak mudah putus asa, dan selalu yakin bahwa di balik kesulitan ada kemudahan.

Ust. H.M. Wachid Romadlon,Lc.,M.A.